Skala Keseimbangan Duduk
Gunakan Skala Keseimbangan Duduk untuk mengukur kemampuan sebagian besar pasien non-rawat jalan untuk menyeimbangkan diri mereka saat duduk, berdiri, dan bergerak.
Apa itu Skala Keseimbangan Duduk?
The Sitting Balance Scale (SBS) adalah alat yang divalidasi yang dirancang untuk menilai keseimbangan duduk pada individu, terutama mereka yang tidak rawat jalan. Tes duduk ini mengevaluasi kemampuan keseimbangan dengan menilai kemampuan pasien untuk menjaga keseimbangan saat melakukan tugas-tugas seperti duduk tanpa dukungan, meraih, dan mentransfer. Aplikasi utamanya adalah pada populasi dengan risiko jatuh tinggi, seperti pasien yang lemah atau sakit kronis. SBS memainkan peran penting dalam mengukur keseimbangan duduk, menyediakan kerangka kerja obyektif bagi terapis fisik untuk mengukur kebutuhan bantuan fisik selama rehabilitasi.
Salah satu kekuatan SBS terletak pada korelasinya yang kuat dengan penilaian lain seperti Skala Keseimbangan Berg dan Skala Fungsional Ekstremitas Bawah, keduanya ukuran mobilitas fungsional yang diakui secara luas. Dalam terapi fisik, SBS menawarkan pemahaman yang bernuansa tentang kemampuan keseimbangan, berkontribusi secara signifikan terhadap intervensi yang disesuaikan yang bertujuan meningkatkan hasil pasien. Pengembangannya oleh Medley dan Thompson (2011) telah menetapkan tolok ukur untuk mengidentifikasi perbedaan minimal yang penting secara klinis dalam kinerja keseimbangan, membantu dokter dalam melacak kemajuan atau penurunan. Akibatnya, SBS telah menjadi instrumen penting untuk mengidentifikasi gangguan dalam postur duduk, yang sangat penting untuk mengurangi risiko jatuh dan meningkatkan keselamatan dan kemandirian pasien secara keseluruhan.
Templat Skala Keseimbangan Duduk
Contoh Skala Keseimbangan Duduk
Cara menggunakan Skala Keseimbangan Duduk
Skala Keseimbangan Duduk adalah alat yang efektif bagi penyedia layanan kesehatan untuk menilai kemampuan pasien untuk mempertahankan postur duduk selama tugas fungsional. Ini biasanya digunakan dalam pengaturan terapi fisik, terutama dengan pasien yang pulih dari cedera tulang belakang atau gangguan neurologis. SBS dapat membimbing praktisi dalam memahami kapan bantuan fisik diperlukan dan membantu mengidentifikasi perbedaan penting klinis minimal untuk setiap pasien. Di bawah ini adalah lima langkah kunci untuk menggunakan SBS secara efektif.
Langkah 1: Siapkan lingkungan
Pastikan pasien duduk di permukaan yang kokoh dengan kaki rata di lantai. Posisi awal untuk setiap tes mengharuskan pasien untuk duduk tanpa didukung dan mempertahankan postur tanpa kehilangan keseimbangan.
Langkah 2: Berikan instruksi yang jelas
Instruksikan pasien tentang setiap tugas tertentu, pastikan mereka memahami apa yang perlu mereka lakukan. Jelaskan bahwa mereka harus bertujuan untuk melakukan tugas dengan sukses, menggunakan ekstremitas atas mereka hanya ketika diinstruksikan.
Langkah 3: Menilai dan menilai tugas
Amati dan beri nilai kemampuan pasien untuk menyelesaikan tugas dengan sukses pada skala ordinal 0-4 untuk setiap tugas. Sesuaikan skor jika pasien membutuhkan bantuan minimal atau bantuan lengkap.
Langkah 4: Mendokumentasikan bantuan fisik yang dibutuhkan
Jika bantuan fisik lengkap diperlukan selama tugas apa pun, dokumentasikan levelnya (misalnya, bantuan moderat) dan sesuaikan skor yang sesuai. Kemudian, bantu pasien dalam menyelesaikan tugas dengan sukses.
Langkah 5: Analisis hasil untuk terapi
Gunakan skor SBS untuk menyesuaikan intervensi terapi fisik dan menentukan perbedaan penting klinis minimal yang menandakan peningkatan atau penurunan kemampuan keseimbangan pasien.
Kapan sebaiknya menggunakan Skala Keseimbangan Duduk
Skala Keseimbangan Duduk terutama digunakan untuk pasien yang sebagian besar tidak rawat jalan atau mengalami kesulitan bergerak. Dianjurkan untuk menggunakan skala ini saat merawat pasien tersebut. Sebelum menggunakannya, penting untuk memberi tahu pasien tentang timbangan, karena mengharuskan mereka untuk melakukan aktivitas yang melibatkan keseimbangan mereka. Dengan menilai keseimbangan, SBS membantu dalam menentukan kemampuan pasien untuk terlibat dalam aktivitas fungsional dan menjaga stabilitas selama berbagai tugas. Berikut adalah contoh atau kondisi di mana skala ini diperlukan:
Stroke akut
Pasien yang pulih dari stroke akut mungkin mengalami defisit keseimbangan yang signifikan, membuat SBS penting untuk mengukur kemajuan.
Multipel sklerosis
Individu dengan multiple sclerosis sering menghadapi tantangan dengan keseimbangan dan koordinasi, yang mengharuskan penggunaan skala ini untuk memantau peningkatan fungsional.
Rehabilitasi rawat inap
Selama rehabilitasi rawat inap, menilai keseimbangan duduk sangat penting untuk menyesuaikan intervensi terapeutik dan mengevaluasi hasil.
Penilaian fungsional
SBS memberikan ukuran hasil penting yang berkontribusi pada relevansi klinis keseluruhan dari strategi rehabilitasi.
Rehabilitasi ekstremitas atas
Pasien yang membutuhkan rehabilitasi ekstremitas atas mendapat manfaat dari menilai keseimbangan mereka saat duduk, terutama dengan item tes lengan yang terentang.
Manfaat menggunakan Skala Keseimbangan Duduk
Skala ini banyak digunakan dalam pengaturan terapi fisik. Ini membantu untuk mengidentifikasi area di mana pasien mungkin berjuang untuk menyelesaikan tugas dengan sukses, pada akhirnya memandu intervensi untuk meningkatkan keseimbangan duduk dan mengurangi risiko jatuh. Berikut manfaatnya:
1. Penilaian keseimbangan duduk yang akurat
Skala Keseimbangan Duduk memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk menilai keseimbangan duduk secara sistematis. Dengan mengamati pasien dalam berbagai posisi, seperti duduk tanpa dukungan atau meraih ke depan, skala mengidentifikasi tantangan dan keterbatasan spesifik yang harus diatasi. Akurasi ini sangat penting untuk membuat rencana perawatan individual dalam terapi fisik.
2. Evaluasi berbasis tugas fungsional
Sifat skala yang berorientasi pada tugas membuatnya ideal untuk mengevaluasi apakah pasien dapat menyelesaikan tugas dengan sukses dalam posisi duduk. Setiap tugas mensimulasikan aktivitas kehidupan nyata, memberikan wawasan berharga tentang kemampuan pasien untuk melakukan fungsi sehari-hari dengan aman.
3. Memandu intervensi terapi fisik
Karena Skala Keseimbangan Duduk menyoroti area di mana pasien berjuang, ini membantu penyedia layanan kesehatan merancang intervensi terapi fisik yang ditargetkan. Dengan mengatasi kelemahan spesifik ini, terapis dapat meningkatkan stabilitas pasien secara keseluruhan dalam posisi duduk.
4. Memantau kemajuan dari waktu ke waktu
Dengan secara konsisten menggunakan Skala Keseimbangan Duduk, penyedia layanan kesehatan dapat melacak peningkatan keseimbangan duduk dari waktu ke waktu. Pengukuran objektif ini memastikan bahwa intervensi efektif dan memungkinkan penyesuaian rencana terapi bila diperlukan.
Referensi
Medley, A., & Thompson, M. (2011). Pengembangan, keandalan, dan validitas Skala Keseimbangan Duduk. Teori dan Praktek Fisioterapi, 27(7), 471—481. https://doi.org/10.3109/09593985.2010.531077
Pertanyaan yang sering diajukan
Pasien melakukan tugas-tugas seperti duduk tanpa dukungan, meraih ke depan, dan mengambil benda. Setiap tugas dinilai pada skala 5 poin, dengan 0 mewakili kemampuan terendah dan 4 menunjukkan bahwa pasien dapat berhasil menyelesaikan tugas dengan percaya diri dalam posisi duduk.
Skala Keseimbangan Duduk dianggap sebagai alat yang andal dan valid untuk menilai keseimbangan duduk individu. Ini secara efektif mengukur kemampuan keseimbangan dan dapat memprediksi risiko jatuh. Ini berkorelasi dengan penilaian lain, seperti Skala Keseimbangan Berg dan Skala Fungsional Ekstremitas Bawah. Ini menjadikannya instrumen yang berharga bagi dokter untuk menilai dan memantau intervensi keseimbangan dari waktu ke waktu.
Tes biasanya memakan waktu sekitar 15-20 menit, tergantung pada kemampuan pasien untuk menyelesaikan tugas dengan sukses.
Ini terutama digunakan untuk pasien non-rawat jalan atau mereka yang mengalami kesulitan mempertahankan posisi duduk yang stabil. Ini dapat disesuaikan untuk pasien dengan berbagai kondisi, seperti kelemahan, gangguan neurologis, dan gangguan keseimbangan.